RESENSI BUKU
MENGHARGAI PERBEDAAN
BERDASARKAN ALQURAN
Penulis :
Gamal Albana
Judul : Doktrin pluralisme dalam alquran
Judul Asli : al-Ta’addudiyah fi al-Mujtama’
al-Islamy
Penerjemah : Taufik Damas
Ukuran : 14x 20,5 cm
Penerbit : Menara; Jakarta
Tahun : 2006
Dalam kehidupan tidak selalu harus
sama bahkan perbedaan mesti terjadi, dari Pluralisme berasal dari kata plural,
yang artinya banyak. Pluralisme kurang lebih adalah mengakui akan keberadaan yang lain, seperti Tuhan dan
agama, Gamal Albana mencoba menganalisa pluralisme dari aspek dalil naqli yaitu
Alquran. Di dalam Alquran ternyata banyak ditemui dalil-dalil yang menerangkan
pluralisme, yaitu:
1. Tuhan,
dalam Alquran ada beberapa ayat yang berbunyi kurang lebih tidak ada Tuhan
kecuali Allah (Tidak ada Tuhan kecuali Allah). Di sini Islam memastikan
bahwa eksistensi Allah begitu pasti, sementara pada waktu yang sama, Islam
menegasikan eksistensi selain Dia. Jika dikatakan bahwa “Allah itu ada”, bentuk
kalimat seperti ini, walau dengan tegas memastikan eksistensi Allah, namun
tidak secara pasti meniadakan selain Dia, bahkan secara tegas meniadakan
rival-rival (andad) Allah. Sedangkan kalimat la ilaha illallah
sangat tegas mengokohkan eksistensi Allah dan meniadakan yang selain Dia.
2. Agama,
dalam Alquran ternyata masih mengakui akan agama-agama selain agama Islam
terutama agama Nasrani dan Yahudi. Ternyata Islam, Nasrani dan Yahudi berasal
dari satu bapak yaitu Nabi Ibrahim a.s. Setelah beberapa tahun lamanya Nabi
Ibrahim menikah dengan Sarah, namun tidak juga dianugerahi keturunan, Nabi
Ibrahim kemudian memutuskan untuk menikah dengan Siti Hajar, dan dari Siti
Hajar ini, Nabi Ibrahim mendapat seorang putra yang diberi nama Isma’il, dan
ratusan tahun kemudian dari turunan Isma’il lahirlah nabi yang membawa ajaran
islam, yaitu Nabi Muhammad Saw.
Beberapa Tahun kemudian, istri
pertama Nabi Ibrahim, Siti Sarah
melahirkan dua putra yang diberi nama Ishak dan Yakub. Dari Yakub yang juga
disebut Israel, lahir beberapa anak laki-laki yang merupakan cikal bakal
terbentuknya Bani Israel, generasi mereka terus berkembang sampai lahir seorang
putra yang diberinama Isa al-Masih.
Selain pluralisme dalam Tuhan
dan agama, Gamal juga membahas pluralisme dalam masyarakat Islam, artinya
Alquran juga mengakui bermacam-macam karakter masyarakat, setelah itu Gamal
membahas tentang sistem yang bisa menjaga pluralisme, seperti adanya kesadaran
Islam yang sehat dan Amar ma’ruf nahi munkar.
Dari buku ini, ternyata dapat
ditemui beberapa kekurangan, antara lain
tidak ditulis dalil Alquran yang menggunakan bahasa Arab, yang ditulis hanyalah
artinya dan surat beserta ayatnya. Adik kandung Hasan Albana ini juga tidak
menulis daftar rujukan atau referensi, yang memberikan kesan seakan-akan
tulisan tersebut kurang ilmiyah. Walaupun demikian, buku ini sungguh bagus
untuk dibaca, sebab dengan membaca buku tersebut membuat kita meyakini bahwa
agama Islam adalah agama yang paling benar, namun tetap bisa menghargai
keyakinan agama lain.
Walluha a’lam
Comments
Post a Comment